Oleh : Hana Haisunasya*
Halo Sobat Dunia Kampus ! penulis akan mengajak anda untuk mengetahui tentang digital marketing. Mengenal digital
marketing adalah hal yang sangat penting bagi entrepreneur muda, mengapa dikatakan penting ?
karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era disruptif adalah hal
yang wajib harus kita pahami dan lakukan sebagai bagian dari strategi
pemasaran. Lalu mengingat pada era ini terjadi pandemi Covid-19 yang semakin
memburuk dan membuktikan bahwa pentingnya digital marketing bagi dunia kewirausahaan.
Karena ketika orang
tidak bisa mengakses secara konvensional, maka media digital menjadi solusi
satu -satunya dalam masa pandemi Covid, sehingga bisa terbuka peluang dan
kesempatan bagi para wirausahawan untuk tetap bisa melakukan promosi dan pemasaran
melalui pemanfaatan media digital.
Terdapat beberapa hal
mengenai digital marketing yang perlu dipahami oleh para pelaku kewirausahaan muda
:
Peran internet dan
teknologi digital telah mengubah dunia saat ini, mengubah pola perilaku konsumen
sehingga digital marketing merupakan sebuah jawaban kepada konsumen supaya kita
tetap bisa memenangkan persaingan di dunia wirausaha. Untuk bisa menguasai masa
depan, maka kita harus bisa menguasai teknologi.
Ada beberapa data yang
menunjukkan bahwa digital marketing itu penting untuk dipelajari dan untuk pertimbangan
bagi entrepreneur muda untuk menjadikan digital teknologi sebagai bagian dari strategi
pemasaran.
Berikut data pada Januari
2019 dimana saat itu ada 268,2 juta penduduk di Indonesia, lalu sudah ada 150
juta penduduk melakukan penetrasi terhadap penggunaan internet, dan 130 juta
penduduk menggunakan handphone, juga di dalam handphone sudah ada media sosial
sehingga beberapa pemasar saat ini menggunakan media sosial sebagai media
pemasarannya mengingat sudah banyaknya konsumen aktif menggunakan media sosial melalui
handphonenya.
Lalu berikut ada data
pada Januari 2020, disini terlihat penambahan dalam 1,1 % populasi, menjadi 2,9
juta penduduk Indonesia kemudian ketika penduduknya bertambah sebesar 1 persen
ternyata pertumbuhan penggunaan mobile phone menjadi 4,6 % yang dimana
pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan jumlah populasi, begitu
juga pada penggunaan internet yang tumbuh 17 % dalam 1 tahun kemudian
pertumbuhan pengguna media sosial tumbuh sebesar sekitar 8,1 % atau 12 juta
orang dalam satu tahun.
Pertumbuhan penggunaan
gadget kemudian akses pada internet dan aktivitas pada media sosial tumbuhnya
sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah populasi itu sendiri. Hal
ini menunjukkan satu gejala positif yang harusnya dipandang entrepreneur sebagai
peluang artinya disini terlihat muncul satu pola baru dalam konsumen bahwa kita
harus mempertimbangkan media digital sebagai strategi pemasaran tidak lagi hanya
memikirkan strategi konvensional, dimana media konvensional sudah tidak cukup
efektif dan efisien untuk perusahaan atau bagi entrepreneur.
Pada data berikutnya tentang
rata – rata waktu perhari menggunakan media digital pada Januari 2019, rata –
rata orang di Indonesia menghabiskan waktunya menggunakan gadget untuk mengakses
internet kurang lebih 8 jam 36 menit perhari, maka hal ini menjadi peluang yang
besar bagi entrepreneur untuk menggunakan media digital sebagai media pemasaran
atau promosi.
Kemudian disini
terdapat data pada Januari 2019 tentang beberapa sosial media platform yang
paling banyak digemari oleh pengguna media sosial. Yang pertama ada YouTube,
lalu ada Whatsapp, ada facebook, instagram, Line, twitter, dst. Hal me-rating
ini menjadi suatu informasi bagi para pelaku usaha.
Di Indonesia maupun
secara global media digital ini menjadi kebutuhan utama bagi seluruh konsumen
yang ada. Ini bisa jadi pertimbangan bagi pemasar untuk mengiklankan produknya
dan aktif bersosial media sebagai media promosi.
Mengapa wirausahawan
muda perlu memandang penting untuk aktif atau untuk merancang sebuah startegi
dalam konteks digital marketing ? berikut alasannya.
Bagaimana cara merancang
sebuah strategi yang kita lakukan agar usaha kita menjadi maju dan berkembang,
agar produk kita lebih dikenal, agar kita mampu berdaya saing dengan persaingan
yang ada di lingkungan kita, maka disini terdapat sebuah konsep SOSTAC Marketing
Diagram. SOSTAC Marketing Diagram ini terdiri dari situation analysis, objectives,
strategy, tactics, actions, dan control.
Yang pertama, ada situation
analysis, kalau kita ingin menggunakan digital marketing, kita harus tahu
terlebih dahulu tentang situasi dimana kita berada dalam konteks marketing.
Selanjutnya, ada objectives,
adalah tentang kita harus tahu tujuan kita dalam marketing.
Kemudian langkah
berikutnya adalah strategy, yang membicarakan bagaimana kita bisa mencapai
tujuan tersebut.
Kemudian ada tactics,
tentang cara – cara yang lebih generik yang kita lakukan untuk mencapai tujuan
itu seperti apa, kemudian kita mulai dengan actionsnya atau details of tactics,
lalu di akhir kita juga perlu adanya control, apakah langkah - langkah dan
strategi yang sudah kita buat bisa memenuhi target kita, jika belum terpenuhi, maka
kita harus mencoba kembali ke langkah awal.
Dari SOSTEC ini akan dijelaskan
satu – satu prosesnya.
Kita mengenal 5S dalam
digital marketing ada Sell ( tingkat penjualan kita seperti apa ) ; Serve
( bagaimana saat ini kita memberi layanan pada konsumen, nilai tambah apa yang
sudah kita berikan ) ; Save ( sudah cukup efisienkah kita dalam hal biaya
? ), Speak ( tentang bagaimana kita membangun suatu hubungan dengan konsumen,
bagaimana kita mampu mengkomunikasikan produk atau layanan yang kita punya kepada
konsumen kita ), dan ada Sizzle ( bagaimana kita bisa memperpanjang layanan
kita ).
Proses pertama, Situation Analysis ( where are we now ?
). Dalam proses ini kita perlu mengevaluasi posisi kita saat ini seperti apa, di
poin pertama ada global performance, pandangan konsumer ke kita, e-marketplace
SWOT.
Proses kedua, Objective
( where do you want to be ? ), terdapat 5S yang bisa diubah oleh kita untuk tujuan
yang seperti apa, kita mau mengembangkan
penjualan seperti apa, kita mau mengembangkan pelayanannya seperti apa, dan
kita mau mengkomunikasikan produk kita ke konsumen seperti apa.
Proses ketiga, Strategy
( how do we get there ? ), dimulai dari menyusun segmenting, targeting, dan
positioning, kemudian ada perancangan OVP ( Online Value Proportion ), lalu ada
sequence (bagaimana kita meningkatkan kredibilitas melalui media digital dengan
cara mendeskripsikan produk dengan jelas, memberikan peluang bagi konsumen untuk
mereview positif maupun negatif tentang produk
dan layanan anda dan yang terakhir ada tools ( alat apa saja yang
digunakan dalam digital marketing ).
Proses keempat, mengerucut ke
proses Tactics ( how exactly do we get there? ), dalam hal ini tertuju
pada E-marketing mix ( tentang communication mix, social
networking ) ; details of contact strategy ( terkait dengan bagaimana
kita menjalin suatu komunikasi, penjadwalan tentang posting, melakukan
gemifikasi ( seperti memberi giveaway ), kuis, atau launching produk.
Proses kelima, Actions
( the details of tactics, who does what and when ). Proses ini terdiri dari
tentang tanggung jawab dan struktur ; internal resources and skills ; external
agencies ). Contohnya seperti melakukan promosi adsense melalui Instagram,
Facebook, dan strategi hastag.
Proses keenam, Control (
how do we monitor performance ? ). Pada dalam hal control ini, kita perlu
merancang KPI ( Key Performance Indicator ). Contohnya adalah dengan mengecek
penambahan followers / pengikut pada akun, mengecek berapa persen yang
melakukan pembelian pada produk kita, untuk memantau dan menargetkan berapa
follower yang membuat pembelian meningkat.
Dengan semua proses ini
kita bisa menjadi tahu apa kita bisa terus melanjutkan strategi yang sudah kita
buat atau harus memperbaharui strategi dalam digital marketing.
*Mahasiswi Program
Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta
http://www.duniakampus40.net
Komentar
Posting Komentar